3 Jenis Cabe-Cabean
Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai cabe-cabean. Tetapi bukan cabe-cabean yang sering anda gunakan sebagai bumbu masakan.
Cabe-cabean adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gadis-gadis dibawah umur yang mulai merintis bisnis prostitusi atau pelacuran. Pada awalnya "cabe-cabean" ini adalah sebutan untuk perempuan ABG yang menjadi bahan taruhan di arena balap liar.
Pada saat sekarang ini, ada 3 jenis "cabe-cabean', yakni :
1. Cabe Ijo
"Cabe ijo" yang memiliki kelas tertinggi dari kelas "cabe-cabean" itu
merupakan gadis di bawah umur yang berusia sekitar 14-17 tahun. Tak
sedikit dari mereka yang merupakan siswa sekolah menengah atas (SMA),
bahkan beberapa ada yang masih berada di sekolah menengah pertama.
Mereka memiliki gaya busana yang modis dan trendi, tetapi tidak
menonjol. Berbeda dengan "cabe-cabean" lainnya, "cabe ijo" hanya dapat
dijumpai di beberapa pusat perbelanjaan kelas atas ataupun lokasi-lokasi
gaul di bilangan Jakarta. Kebanyakan mereka ditemui secara berkelompok
dan hanya memilih pelanggan yang sudah dikenalnya lewat media sosial,
seperti Twitter dan Facebook.
"Cabe ijo" juga aktif di media sosial. Mereka kerap memasang foto-foto
dengan pose tertentu dan informasi tarif di akun media sosial mereka.
Mereka bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) untuk memenuhi
kebutuhan tersier seperti membeli pakaian, telepon genggam, sehingga
tidak mudah bagi pelanggan untuk menyewa jasanya karena harus melalui
tahapan pendekatan. Pendekatan, di antaranya, bisa berupa mem-follow
akun Twitter-nya, kerap me-retweet atau rajin memberikan komentar.
2. Cabe Merah
"cabe merah" adalah PSK yang berusia 16-19 tahun. "Cabe merah" sedikit
lebih menonjol karena berani mengenakan pakaian mini dan menonjolkan
lekuk tubuh. Mereka pun kerap menghabiskan waktu di minimarket ataupun
klub-klub malam di Jakarta. "Cabe merah" relatif lebih mudah dicari.
Mereka biasanya beroperasi sesuai jam operasional klub, mulai pukul
22.00-03.00. Transaksinya juga jelas, tinggal ditanya, langsung jalan.
3. Cabe Oranye
"cabe oranye". Tipe ini biasanya berkumpul di taman, arena parkir liar,
ataupun pinggir jalan. Pada beberapa kesempatan, "cabe-cabean" ini
menggunakan berbagai modus untuk menjaring pelanggan, mulai dari
mengamen ataupun ikut para pembalap liar. "Cabe oranye" menjadikan ini
sebagai profesi tetap
0 komentar:
Posting Komentar