Senin, 20 Juni 2016

Pemahaman Teori-Teori Dalam Psikologi Sosial


Psikologi sosial saat ini membawa manfaat yang luar biasa dari sebelumnya. Psikologi sosial membantu masyarakat memahami kisah-kisah peristiwa dalam masyarakat akhir-akhir ini seperti terorisme, prasangka etnis, pelecehan seksual, dampak teknologi dan berbagai fenomena sosial disekitar kita. Ada pun teori-teori yang dikembangkan dari penelitian para ilmuwan sosial mengenai bagaimana tingkah laku manusia terbentuk, yakni : 


1. Teori Peran/ Role Theories

Perspektif dasar teori ini adalah bahwa tingkah laku dibentuk oleh peranan-peranan yang diberikan oleh masyarakat bagi individu-individu untuk melaksanakannya. Teori ini mengakui pengaruh faktor-faktor sosial pada tingkah laku individu dalam situasi yang berbeda. Peranan pada umumnya didefinisikan sebagai sekumpulan tingkah laku yang dihubungkan dengan suatu posisi tertentu.

Menurut teori ini, peranan yang berbeda membuat jenis tingkah laku yang berbeda pula. Tetapi apa yang membuat tingkah laku itu sesuai dalam suatu situasi dan tidak sesuai dalam situasi lain relatif independent pada seseorg yang menjalankan peranan tersebut, karena itu masing-masing peran diasosiasikan dengan sejumlah harapan mengenai tingkah laku apa yang sesuai dan dapat diterima dalam peranan tersebut (role expectation).

2. Teori Belajar/ Learning Theories

Teori belajar menekankan pada peranan situasi dan lingkungan sebagai sumber penyebab tingkah laku. Teori ini menganalisa tingkah laku sosial dalam istilah “asosiasi yg dipelajari” antara stimulus dan respon.

Tingkah laku terjadi akibat proses belajar yg juga disertai dgn adanya reinforcement. Sehingga manusia cenderung berinteraksi dengan orang-orang yang memberikan ganjaran dan akan menghindari orang-orang yang menimbulkan kerugian.


3. Teori Pertukaran Sosial/ Social Exchange Theory

Teori ini keluar pada tahun 1958 oleh seorang sosiolog bernama George Homans Teori yang menganalisis interaksi antar – orang dari segi hasil (imbalan minus biaya) dari pertukaran antar -  individu tersebut. Dalam psikologi sosial dan sosiologi, gagasan bahwa perubahan sosial dan stabilitas merupakan proses analisis biaya - manfaat antara pihak-pihak.  Teori pertukaran sosial adalah jenis hubungan matematis dan logis dari sebuah hubungan.

Contoh: Menurut teori pertukaran sosial, seseorang yang merasa bahwa biaya hubungan romantisnya melapaui manfaat atau merasa rugi kemungkinan besar akan meninggalkan hubungan.
Layak = Imbalan – Biaya


4. Cognitive Dissonance Theory

Teori yang dikembangkan oleh Leon Festinger, yang menyatakan inkonsistensi (disonansi) antara dua elemen kognitif akan menimbulkan tekanan untuk membuat elemen itu selaras kembali. Teori ini telah diaplikasikan pada banyak fenomena, seperti pembuatan keputusan, perilaku yang berbeda dengan sikap, dan daya tarik personal.

Disonansi kognitif merupakan dikrepansi atau terjadinya kesenjangan antara dua elemen kognitif yang tidak konsisten yang berakibat ketidaknyamanan secara psikologis.


5. Teori Keseimbangan/ Balance Theory

Teori keseimbangan (balance theory) berpendapat bahwa formulasi yang secara spesifik menyatakan hubungan antara: (1) rasa suka individu terhadap orang lain, (2) Sikapnya mengenai suatu topik, dan (3) sikap orang lain yang dipersepsikan mengenai topik yang sama. Keseimbangan berakibat pada keadaan emosional yang positif, ketidakseimbangan berakibat pada keadaan emosional yang negatif, dan keadaan tidak seimbang mengakibatkan ketidak pedulian.

Inilah 5 Teori yang dibuat oleh ilmuwan sosial mengenai bagaimana tingkah laku manusia terbentuk. Terima kasih sudah membaca dan ditunggu komentarnya ya

Baca juga : Masa Depan Di Masa Lalu


0 komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts